Tamu yang Singgah

Waktu berjalan dan hari terus berganti. Bilangan usia bisa bertambah namun jatah hidup tak mungkin dapat kita ubah. Begitulah adanya hidup ini. Bagi yang bijak memanfaatkan waktu, kemenangan lah yang akan didapat. Namun tak jarang yang merugi karena waktu. Rugi karena tidak memanfaatkan waktu untuk meningkatkan iman, beramal shalih, menabur kebajikan serta saling menasehati dalam perkara kebenaran.

Dalam sebuah nasehatnya kepada Umar bin Abdul Aziz, Hasan Al-Bashri mengibaratkan hari yang kita lalui sebagai seorang tamu yang mampir ke rumah dan akan segera pergi meninggalkan kita. Jika tamu tersebut disambut dan dijamu dengan baik, ia akan menjadi saksi bagi kita sebagai tuan rumah, memuji perbuatan kita, dan akan mencintai kita dengan tulus. Tetapi jika sambutan dan jamuan kita buruk terhadapnya, maka hal itu akan terus terbayang di pelupuk mata.

Umur yang tersisa tidak dapat ditukar dengan harga atau tebusan apa saja. Apabila seluruh dunia dikumpulkan, maka ia tidak akan sebanding dengan umur seseorang yang tersisa. Mari kita koreksi diri kita pada hari ini, perhatikan setiap saat yang berlalu, hargailah ia, dan waspadalah terhadap penyesalan ketika maut datang.

0 tanggapan:

Posting Komentar