Tiga Hari Dalam Hidup Manusia

Dunia tidak lebih dari tiga hari, yaitu: hari yang telah berlalu yang tidak mungkin kamu harapkan kembali, hari dimana kamu sekarang berada maka selayaknya kamu memanfaatkannya sebaik-baiknya, dan hari yang kamu tidak tahu apakah kamu termasuk yang mengalaminya ataukah tidak. Dan kamu tidak tahu, apakah kamu akan mati sebelumnya.

Hari yang telah lalu, adalah hari yang bijaksana dan memberi pelajaran sedangkan hari ini adalah kawan yang segera mangucapkan selamat tinggal. Hari kemarin, meskipun menyedihkanmu, tetapi ia masih menyisakan pelajaran yang bijaksana di tanganmu. Jika dahulu kamu menyia-nyiakannya, maka sekarang telah datang penggantinya, di mana sekian lama ia tidak berjumpa denganmu dan sekarang ia segera meninggalkanmu.

Sedangkan hari esok, harapannya ada di tanganmu pula, maka ambillah kepastian dengan melakukan amal dan tinggalkan ketertipuan dirimu dengan angan-angan sebelum saat yang ditentukan tiba. Janganlah kamu memasukkan kekhawatiran terhadap hari esok atau setelahnya ke dalam hari ini sehingga menambah kesedihan dan kepayahanmu, di mana kamu ingin agar pada hari ini menghimpun segala yang mencukupimu selama hari-harimu yang lain. Kesibukan semakin banyak, kepayahan semakin bertambah, dan hamba telah menyia-nyiakan amal dengan angan-angan.

Jika harapanmu terhadap hari esok benar-benar keluar dari hati, niscaya pada hari ini kamu melaksanakan amal yang sebaik-baiknya dan mengurangi kesedihanmu. Tetapi, harapanmu pada hari esok ternyata menjadikanmu ceroboh dan mengajakmu untuk semakin menjadi-jadi dalam mengejarnya.

(Wasiat Hasan Al-Bashri kepada Umar bin Abdul Aziz)

0 tanggapan:

Posting Komentar